Kisah Nabi Ayub a.s.... (^_^)
Dengan Nama Allah Yang Maha Pemurah Lagi Maha Penyayang.
“Ingatlah akan hamba-Ku Ayyub, ketika dia berseru kepada tuhanNya: Sesungguhnya aku telah diganggu syaitan sehingga susah dan terseksa.” (Surah Shad ayat 41)
Diceritakan:
Bahawa Nabi Ayyub bin ‘Ish bin Ishaq a.s adalah bangsa Roma, sedangkan ibunya adalah anak puteri Nabi Luth a.s. Dan Nabi Ayyub adalah seorang laki-laki yang pandai, bersih, sopan santun serta bijaksana. Sedangkan ayahnya seorang yang kaya raya, memiliki ternak, unta, lembu, domba, kuda, keldai dan himmar, tidak seorang pun di negeri Syam (Syria) yang dapat menyainginya dalam hal kekayaan.
Ketika dia meninggal dunia, maka semua harata kekayaannya itu diwariskan kepada Nabi Ayyub a.s. Nabi Ayyub telah berkahwin dengan Siti Rahmah anak puteri Afrayin putera Nabi Yusuf a.s. Dan Allah telah menguniakan 12 kali kehamilan yang tiap2 kali hamil melahirkan 2 orang anak, seorang laki-laki dan seorang perempuan.
Kemudian dia diutuskan Allah kepada kaumnya, dan mereka adalah penduduk Hauran dan Tiih. Allah swt menyempurnakanya dengan budi pekerti yang baik, lemah lembut selama orang tidak menyalahi, mendustakan, dan mengingkarinya dalam kemuliaan dirinya dan kedua orang tuanya, ayah dan ibunya.
Maka dia menyampaikan beberapa syariat serta membangun beberapa rumah ibadat untuk mereka. Dan Nabi Ayyub a.s mempunyai meja makan yang khusus disediakan untuk tamunya iaitu orang fakir miskin dan tamu lainnya.
Dan Nabi Ayyub, terhadap anak yatim itu ibarat seorang ayah yang kasih dan penyayang, terhadap janda seperti sang suami yang memperhatikan kasih sayangnya dan terhadap orang-orang yang lemah seperti halnya saudara yang mencintai dengan kasihnya.
Dan demikian juga dia (Nabi Ayyub) telah memerintahkan kepada para wakilnya serta orang-orang kepercayaannya supaya tidak menghalang halangi tanam tanaman serta buah-buahannya diambil dan dipetik(dari orang-orang yang mahu memetiknya/mengambilnya).
Dan adalah ternakanya setiap tahun beranak kembar atau dua-dua namun demikian dia tidak bergembira dengan hal itu sedikitpun dan dia berkata: “Tuhanku, ini semua adalah pemberian Engkau kepada para hamba-Mu di penjara dunia ini, maka bagaimanakah pemberian Engkau di syurga kepada para ahli karamah yang mendapat kemuliaan dari Engkau, di kampong (Hari yang tiada akhirnya) di mana disediakan hidangan?”
Dengan itu semua, Nabi Ayyub a.s tampak tidaklah lupa sedikitpun hatinya bersyukur atas nikmat yang diperolehinya serta lidahnya tidak lupa berzikir kepada Tuhannya.
Maka Iblis dengki kepadanya, seraya berkata: “Sungguh Ayyub telah berhasil di dunia dan di akhirat dan Iblis ingin merosak salah satu atau kedua-duanya; dunia dan akhirat tersebut.
Lalu Iblis terkutuk, di saat itu naik ke langit yang ke tujuh dan berhenti dimana dia dapat sampai, pada suatu hari dia naik sebagaimana biasa, maka Allah Yang Maha Perkasa berfirman kepadanya: “Hai Iblis terkutuk! Bagaimana engkau melihat hambaKu Ayyub? Apaka engkau dapat mengambil daripadanya manfaat walaupuan sedikit?”
Kata Iblis: “Tuhanku, sesungguhnya Ayyub mahu menyembahMu kerana engkau telah memberinya kelapangan hidup(harta yang berlimpah) dan kesihatan; kerana tidak kerana hal itu tentu dia tidak menyembahMu, maka dia sebenarnya hamba kesihatan.” Firman Allah swt kepada Iblis: “Engkau dusta! Sesungguhnya Aku Maha Mengetahui, bahawa sesungguhnya dia menyembah Aku serta berterima kasih kepadaKu, walaupun dia tidak mempunyai kelapangan rezeki di dunia.
Kata Iblis: “Tuhanku, berilah aku kekutan untuk menggoda Ayyub; maka perhatikanlah bagaimana saya membuat dia lupa mengingatiMu dan menyibukan dia dari berbuat ibadat kepadaMu.”
Maka Allah pun memberikan kekuasaan kepada Iblis terhadap sesuatunya, kecuali jiwa(hati) dan lidah(ucapanya) Nabi Ayyub.
Maka Iblis kembali dan menuju ke tepi laut lalu berseru dengan seruan yang sangat keras, sehingga semua bangsa Jin baik laki-laki dan wanita berkumpul di sisinya seraya berkata: “Apakah gerangan yang menimpa engkau?” Iblis menjawab: “Sesungguhnya saya mendapat kesempatan yang belum pernah saya perolehi seperti hal ini, semenjak saya telah berhasil mengeluarkan Adam dari syurga. Maka oleh sebab itu, bantulah saya dalam memperdayakan Ayyub.”
Maka mereka cepat-cepat bertebaran dan membakar serta merosakan semua harta kekayaan Nabi Ayyub a.s. Lalu Iblis pergi menemui Nabi Ayyub a.s yang dia sedang berdiri menunaikan solat di dalam rumah ibadahnya.
Kata Iblis: “Apakah engkau tetap menyembah Tuhanmu dalam keadaan yang kritikal ini, sesungguhnya Dia Tuhanmu telah menuangkan api dari langit, yang memusnahkan semua harta kekayaanmu, sehingga semuanya menjadi abu?” Nabi Ayyub tidak menjawabnya, sampai dia selesai merampungkan solatnya, lalu berkata: “Alhamdulillah! Dia yang telah memberikan kurnia lalu mengambilnya pula dari saya.” Lalu dia bangkit kembali memulai solatnya.
Maka Iblis pun pulang dengan tangan hampa, serta merasa terhina dan menyesali terhadap kegagalannya. Dan Nabi Ayyub itu mempunyai 14 orang anak, lapan lelaki dan enam orang wanita, dan mereka makan setiap harinya di rumah-rumah saudaranya, sedangkan waktu itu mereka sedang di rumah saudaranya yang terbesar, namanya Hurmula.
Maka berkumpullah para syaitan dan mengelilingi rumah itu serta melemparkan kepada anak-anak Nabi Ayyub a.s sehingga mereka itu mati semuanya di satu meja makan. Di antara mereka, ada yang sedang memasukan sesuap makanan ke dalam mulutnya dan ada pula yang sedang memegang gelas di tanganya.
Maka Iblis pergi kepada Ayyub, sedangkan dia(Ayyub) dalam keadaan berdiri menunaikan solat. Kata Iblis: “Apakah engkau tetap menyembah Tuhanmu! dan sesungguhnya Dia telah melempar ke rumah di mana anak-anak mu berada, sehingga mereka mati semuanya?”
Nabi Ayyub tidak menjawab sedikitpun, sampai dia selesai mengerjakan solatnya. Lalu Nabi Ayyub berkata: “Hai Iblis terkutuk, Alhamdulillah! Dia telah member dan mengambilnya pula dari saya. Semua harta dan anak adalah fitnah untuk laki-laki dan wanita, maka Dia (Allah) mengambilnya dari saya, sehingga saya dapat bersabar lagi tenang untuk beribadah kepada Tuhan saya.”
Iblis pun kembali dengan tangan hampa, rugi besar dan terkutuk. Lalu Iblis datang kembali, sedangkan Nabi Ayyub sedang mengerjakan solat. Maka ketika Nabi Ayyub sujud, Iblis meniupkan di hidung dan mulutnya sampai badan Nabi Ayyub a.s berkembang dan berpeluh banyak sekali dan dia merasa badannya menjadi berat.
Berkata isterinya Rahmah: “Ini semua adalah dari sebab dari kesusahanmu terhadap harta yang telah musnah dan anak-anak yang telah mati, sedangkan engkau tetap beribadah di waktu malam dan berpuasa di siang hari tanpa henti-hentinya, walaupun satu saat dan masih juga tidak merasa cukup.” Lalu Nabi Ayyub a.s terkena penyakit kudis seluruh tubuhnya, mulai dari kepala sampai ke kakinya, bahkan mengalir dari badannya darah bercampur nanah serta berulat yang berjatuhan dari kudis di badannya. Sampai-sampai sanak keluarganya dan teman-temannya menjauhkan diri daripadanya.
Nabi Ayyub a.s mempunyai tiga isteri; maka yang dua minta cerai dan diapun menceraikannya dan tinggal satu iaitu Rahmah, yang selalu melayaninya siang malam sehingga datanglah para wanita tetangganya seraya berkata: “Hai Rahmah! Kami semua takut kalau penyakit suamimu Ayyub akan menjalar kepada anak-anak kami. Maka keluarkanlah dia dari lingkungan kita bertetangga ini dan kalau tidak maka kami akan mengeluarkan engkau disini dengan cara paksa!!”
Maka Siti Rahmah pergi dengan membungkus pakaiannya, serta membawanya (Nabi Ayyub a.s) dan berseru dengan suara yang keras: “Duhai,berat nian, kami harus pergi merantau dan berpisah; mereka telah mengusir kami dari negeri kami dan kampong kami.” Dan dia mendukung Nabi Ayyub di punggungnya sedangkan air mata mengalir di pipinya, serta pergi jauh sambil menangis ke bekas rumah yang sudah rosak yang dijadikan tempat pembuangan sampah dan meletakkan Nabi Ayyub di atas sampah. Lalu keluarlah penduduk desa itu dan mereka melihat keadaan Nabi Ayyub, maka mereka berkata: “Bawalah suamimu itu jauh-jauh dari kami, kalau tidak maka akan kami bawakan anjing-anjing kami biar memakannya.”
Siti Rahmah pun membawanya sambil menangis ketempat yang jauh dan meletakkannya di tempat itu, kemudian datang lagi dengan membawa kapak dan tali temali, untuk membuat rumah dari kayu. Kemudian dia datang lagi dengan membawa rajutan tikar dan menghamparkannya di bawah Nabi Ayyub dan diambilkannya pula batu untuk bantalnya dan membawa tempat air yang biasa digunakan oleh para penggembala untuk minum binatang-binatang ternak mereka.
Kemudian Siti Rahmah pergi ke sebuah desa, maka Nabi Ayyub memanggilnya: “Kembalikan engkau, dan saya berpesan kepadamu, seandainya engkau hendak pergi bebas dariku dan akan meninggalkan aku di sini.” Kata Siti Rahmah: “Engkau jangan khuatir, wahai suamiku, sesungguhnya saya tidak akan m eninggalkan engkau selama hayat di kandung badan.”
Siti Rahmah lalu pergi ke sebuah desa dan bekerja setiap hari memotong roti dan dia dapat memberi makan suaminya Ayyub. Lalu hal itu diketahui oleh penduduk desa itu, bahawa dia adalah isteri Ayyub. Maka mereka tidak mahu lagi memberinya pekerjaan, malahan mereka berkata: “Pergilah engkau jauh-jauh kerana kami merasa jijik kepadamu.”
Maka Siti Rahmah menangis dan berdoa: “ Ya Tuhanku, Engkau talah melihat keadaanku, sesungguhnya terasa sempit dunia ini bagiku, sedang orang-orang telah merendahkan kami di dunia ini, maka janganlah Engkau kiranya merendahkan kami di akhirat kelak, ya tuhanku. Mereka telah mengusir kami dari Rumah Engkau kelak di hari kiamat.”
Siti Rahmah pun pergi kepada seorang penjual roti sambil berkata: “Sesungguhnya pujaanku Ayyub telah lapar, maka sudilah kiranya engkau memberikan hutang kepada saya berupa roti?” kata wanita itu: “Pergilah engkau jauh-jauh dari saya, supaya suamiku tidak melihatmu, tetapi berilah ikatan sanggulmu.” Siti Rahmah mempunyai dua belas kepang rambut yang panjangnya sampai ke tanah. Panjang rambutnya yang ikal itu indah sekali, sama dengan yang didapatkan oleh Nabi Yusuf a.s.
Nabi Ayyub sangat senang sekali dengan sanggul ikal tersebut. Maka datanglah wanita penjual roti dengan membawa gunting dan memotong kepang rambut serta memberikan 4 potong roti kepada Siti Rahmah. Kata Siti Rahmah: “Wahai Tuhanku, sesungguhnya perbuatanku ini hanya lah kerana ketaatanku kepada suami dan untuk memberi makan kepada Nabi Mu, maka telah ku jual rambutku.”
Maka ketika Nabi Ayyub melihat roti yang masih segar serta utuh, dia sangat memperhatikannya dan menyangka bahawa isterinya telah menjual dirinya maka dia bersumpah, seandainya Allah telah menyembuhkannya, dia akan memukul isterinya 100 jilid.
100 jilid itu seperti yang kemudian difirmankan Allah swt sebagai tebusan dari sumpahnya:
“Dan ambillah dengan tanganmu seikat rumput, lalu pukulkanlah kepadanya(isterimu) dan kamu tidak terkena sumpah.”
Ketika hukuman itu telah dilaksanakan, maka Nabi Ayyub menangis seraya berkata: “Wahai tuhanku! Telah hilang daya upaya ku, sehingga sampai sebuah persoalan, isteri Nabi Mu telah menjual rambutnya, semata-mata untuk memberi nafkah untuk diriku.”
Kata Siti Rahmah: “Wahai suamiku, janganlah engkau bersusah hati pada hari ini, sesungguhnya rambut ku itu akan tumbuh kembali dengan lebih baik(indah) daripada yang sudah.” Lalu Siti Rahmah memotong roti dan memberikan makan kepadanya serta duduk disampingnya.
Adalah Nabi Ayyub, tiap-tiap ada ulat yang terjatuh dari badannya, maka diambilnya dan diletakkannya kembali dibadanya dan dia berkata: “Makanlah olehmu setiap apa-apa yang telah direzekikan kepadamu oleh Allah swt.” Maka tidak tertinggal dagingnya dan hanyalah tinggal tulang-belulang yang dilapisi kulit dengan jaringan saraf saja yang Nampak.
Apabila matahari menyinarinya, maka sinar itu seakan-akan tembus dari bahagian badannya yang tetap utuh adalah hati dan lidahnya. Hatinya tidak pernah kosong dari rasa syukur kepada Allah dan lidahnya tidak pernah diam dari zikir kepada Allah.Ada diriwayatkan bahawa Nabi Ayyub mengalami sakit seperti itu selama 18 tahun.
Pada suatu hari Siti Rahmah berkata kepada Nabi Ayyub: “Engkau adalah seorang Nabi yang mulia terhadap Tuhanmu, seandainya engkau berdoa kepada Allah swt supaya Dia (Allah) menyembuhkanmu?” Kata Nabi Ayyub a.s kepada Siti Rahmah: “Lapan puluh tahun.” Kata Nabi Ayyub: “Sesungguhnya saya merasa malu kepada Allah swt, untuk meminta kepadaNya sebab waktu cubaanNya belumlah memadai dibandingkan masa senangku.”
Dan ketika pada badan Nabi Ayyub sudah tidak ada lagi daging yang akan dimakan, maka ulat-ulat itu saling memakan di antara mereka, hingga akhirnya tinggal 2 ekor ulat yang selalu berkeliaran di badan Nabi Ayyub dalam usaha mencari makan daging, tidak mereka dapatkan kecuali hati dan lidahnya. Maka yang satu pergi ke hati dan memakan hatinya dan satu lagi pergi ke lidah dan menggigitnya.
Disaat itulah Nabi Ayyub a.s berdoa kepada Tuhannya seraya berkata: “Sesungguhnya aku telah ditimpa bahaya yang dahsyat, sedangkan Engkau Zat Yang Maha Pengasih.”Hal ini tidaklah termasuk dalam kategori keluh kesah dan tidak pula bererti keluar dari golongan orang yang sabar. Oleh kerana itu Allah swt berfirman: “Sesungguhnya dia Kami dapatkan sebagai orang yang sabar.”
Kerana sesungguhnya, Nabi Ayyub itu tidak bersusah hati terhadap hartanya dan anak-anaknya, yang telah hilang musnah, bahkan dia merasa susah kerana cemas terputus “dari syukur dan zikir” kepada Allah swt. Maka seakan akan dia berkata: “Tuhanku, aku bersabar atas segala cubaanMu selama hatiku masih sibuk untuk bersyukur kepada Mu dan lidahku dapat berzikir kepada Mu, dan apabila keduanya itu telah rosak (hilang) daripadaku, bererti terputuslah cintaku dan zikirku pada Mu. Maka aku tidak menjadi bersabar terhadap terputusnya keduanya itu, sedangkan engkau Zat Yang Maha Pengasih dan Penyayang.”
Kemudian Allah swt memberikan wahyu kepadanya: “Ya Ayyub, lidah, hati dan ulat adalah milik Ku, sedangkan rasa sakitpun milik Ku, apakah ertinya susah?”
Diterangkan pula: “Bahawa Allah swt memberikan wahyu kepadanya: “Sesungguhnya ada 70 orang Nabi yang meminta, seperti halmu ini kepada Ku, dan Aku hanya memilih engkau sebagai tambahan kemuliaanmu dan ini hanya bentuk lahirnya saja bencana, akan tetapi hakikatnya cinta-kasih.” Dan sesungguhnya Nabi Ayyub merasa susah kalau hati dan lidahnya dimakan ulat, kerana dia selalu sibuk bertafakkur dan berzikir kepada Allah swt, kalau keduanya dimakan, maka dia tidak dapat lagi bertafakkur dan berzikir kepadaNya.
Lalu Allah swt menjatuhkan kedua ulat itu dari diri Nabi Ayyub, maka yang satu jatuh di air, kelak menjadi lintah yang dapat menyebabkan orang sakit kekurangan darah dan yang satu lagi jatuh di darat yang kelak menjadi lebah yang mengeluarkan madu yang mengandungi ubat untuk manusia.
Kemudian datanglah Malaikat Jibril a.s dengan membawa 2 buah delima dari syurga. Kata Nabi Ayyub a.s : “Ya Jibril, apakah Tuhanku masih ingat kepadaKu?” Kata Jibril: “Ya, dan Dia mengirimkan salam kepadamu, serta menyuruh mu memakan kedua buah delima ini, maka akan sembuh normal daging dan tubuhmu.”
Ketika Nabi Ayyub memakan kedua delima itu, Jibril a.s berkata: “Berdirilah dengan izin Allah!” Maka Nabi Ayyub pun berdiri. Jibril berkata lagi: “Berjalanlah dengan kedua kakimu.” Maka Nabi Ayyub memukulkan kakinya yang kanan ke tanah sehinggalah keluar air hangat dan dia lalu mandi dengan air itu, kemudian dari kakinya yang kiri terpancarlah air dingin, sehingga dia minum dari air tersebut.
Kemudian, hilanglah segala penyakitnya, baik yang dibahagian luar mahupun di bahagian dalam. Dan tunuhnya menjadi lebih gagah tegap dari semula, wajahnya lebih bersinar daripada bulan purnama. Sebagaimana firman Allah swt:
“ Maka Kami terima dan kabulkan doanya, dan Kami hilangkan semua penyakit yang membahayakan dan Kami kembalikan semua keluarganya dan seperti mereka dahulu bersama-sama dengannya.”
Kata Imam Muqattil: Allah telah menghidupkan mereka dan member rezeki kepada Nabi Ayyub semula.
Kata Adh Dhahhak: Allah swt member wahyu kepadanya: “Apakah kamu ingin supaya mereka (anak-anakmu) Kami bangkitkan?” Kata Nabi Ayyub: “Ya Tuhanku, biarkanlah mereka itu disyurga”, maka dengan ini, maka datanglah keluarganya di akhirat, dan Allah swt memberikan kepadanya, hal-hal seperti yang diberikan kepada mereka di dunia, dengan telah lahirnya beberapa orang anak, yang demikian itu sebagai “Rahmat” atau “Nikmat” dari Kami”, untuk Nabi Ayyub dan “sebagai peringatan”, atau nasihat bagi orang-orang yang beribadah”, supaya mereka mengetahui bahawa bala bencana atau cubaan yang paling hebat itu kepada para Nabi, lalu kepada para Wali, kemudian kepada yang sepertinya dan demikian seterusnya. Maka hendaklah mereka berbuat seperti mereka telah perbuat dan bersabar seperti mana mereka yang telah bersabar.
Dari sini dapatlah diketahui bahawa jalan kepada Allah untuk perbuatan yang baik itu lebih dekat daripada pemberian yang baik.
Maka tamatlah sudah kisah Kesabaran Nabi Allah Ayyub a.s.
Saya sangat berharap para pembaca dapat mengambil iktibar dari kisah tersebut.
Kisah di atas dipetik daripada Kitab Duratun Nasihin.
Pada bab Kisah Kesabaran Nabi Ayyub. m/s: 722-731.
Apa yang baik dari Allah dan apa yang kurang adalah dari kelemahan diri saya.
Wassalam.. (sumber halaqah.net)
iDaAisYah aZzalea HjzAiNaL
~Ya Allah aku menghadapMU dengan sujud...sujud dalam syukur meski yang ku jalani menyesakkan dada dan berurai airmata aku masih bersyukur kerana Engkau memberiku satu nikmat...Keistiqamaan...seburuk apapun keadaanku jadikan aku hamba Mu yang Istiqamah~
About Me
life...........goes on............
~La Khauf Wala Tahzan, Innallaha m'ana" yang membawa maksud Jangan takut dan jangan bersedih, ALLAH menyertai (menolong) kita...Demikianlah maksud firman ALLAH S.W.T dalam Al-Quran~
~Apabila engkau ingin mengambil seseorang menjadi teman,maka buatlah dia supaya marah kemudian suruh orang bertanya kepadanya tentang dirimu dan rahsiamu.Sekiranya ia mengatakan yang baik dan menyembunyikan rahsiamu,maka ambillah dia menjadai sahabat~
Thursday, November 1, 2012
Tafsir Surah Al-Fajr (^_^)
Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
سْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيْم
Segala puji bagi Allah, Tuhan sekelian alam. Selawat serta salam buat junjungan mulia Nabi Muhammad SAW keluarga serta para sahabat dan pengikut yang istiqamah menuruti baginda hingga ke hari kiamat.
Sahabat yang dirahmati Allah,
Firman Allah SWT maksudnya :
"Wahai jiwa yang tenang. (QS. 89:27)
Kembalilah kepada Tuhanmu dengan hati yang puas lagi diredai-Nya. (QS. 89:28)
Maka masuklah ke dalam jamaah hamba-hamba-Ku (QS. 89:29)
dan masuklah ke dalam syurga-Ku." (QS. 89:30)
(Surah al-Fajr (89) ayat 27-30)
Tafsirannya :
"Wahai jiwa yang tenang"
Asbabun Nuzul Surah al-Fajr ayat 27.
Buraidah r.a menerangkan, bahawa ayat ini ditujukan kepada Saidina Hamzah r.a yang gugur sebagai syuhada di Perang Uhud." (Hadis Riwayat Ibnu Abi Hatim. Lihat Ibnu Katsir ; 6/312)
Bagaimana Allah SWT memanggil kepada jiwa dengan panggilan yang lembut iaitu wahai jiwa yang tenang. Roh para syuhada adalah jiwa yang tenang dan diredai oleh Allah SWT. Saidina Hamzah r.a telah mati syahid di dalam Perang Uhud, dalam hadis ada menceritakan keistimewaan roh para syuhada Uhud sebagaimana diriwayatkan oleh Ibnu Abbas r.a.
Ibnu Abbas r.a. menjelaskan bahawa suatu ketika Rasulullah SAW bersabda,"Allah telah menjadikan roh saudara-saudaramu yang gugur di medan Uhud berada di dalam rongga burung berwarna hijau yang berada dipinggir sungai di syurga. Burung itu memakan buah-buahan syurga kemudian bertengger di atas lampu-lampu yang terbuat dari emas yang tergantung di bawah Arasy. Ketika mereka telah mendapat makanan, minuman, dan tempat tidur yang menyenangkan, mereka berkata, 'Jika saudara kita yang masih hidup di dunia mengetahui apa-apa yang Allah berikan kepada kita, mereka tidak akan meninggalkan jihad di jalan Allah dan tidak akan lari dari medan perang." Lalu turunlah ketiga-tiga ayat dari Surah Ali-Imran ayat 169-171).(Hadis sahih riwayat Hakim diriwayatkan Ahmad, Abu Daud, Hakim dan Tirmidzi)
Asy-Syahid Sayyid Qutb rahimahuallah dalam tafsir Fi Zilalil Quran Surah al-Fajr ayat 27-30 menyatakan :
"Di tengah-tengah suasan kiamat yang ngeri dan ditengah-tengah suasana penyeksaan dan pembelengguan yang dahsyat dan diluar segala kefahaman itu, tercetuslah suara panggilan dari al-Mala'ul- A'la menyeru orang yang beriman :
"Wahai jiwa yang tenang, kembalilah kepada Tuhanmu dengan penuh kepuasan dan mendapat keredaan dari-Nya. Dan silalah masuk ke dalam jamaah para hamba kesayangan-Ku. Dan silalah masuk ke dalam syurga-Ku."
Demikian ia diseru dengan penuh mesra dan lemah lembut. "Wahai" ia diseru dengan ciri kerohaniah dan penuh penghormatan. "Wahai jiwa" ia diseru dengan memberi sanjungan dan ketenangan.
"Wahai jiwa yang tenang"
Dan ditengah-tengah suasana belenggu dan ikatan itu muncul kebebasan kesenangan dan kemewahan.
"Kembalilah kepada Tuhanmu dengan kepuasan dan mendapat keredaan dari-Nya"
Yakni kembali kepada asal mulanya setelah berpisah dengan bumi dan bercerai dengan dunia. Pulanglah kepada Tuhanmu kerana di antara Dia dan engkau terdapat hubungan dan perkenalan yang kukuh. Kembalilah :
"Dengan kepuasan dan mendapat keredaan-Nya."
Ia diseru demikian lembut yang membuat suasana seluruhnya diselubungi kemesraan yang timbul balik, kepuasan dan keredaan.
"Dan silalah masuk ke dalam jamaah para hamba kesayangan-Ku"
Iaitu para hamba-Ku yang muqarrabin yang dipilih untuk mendapat darjat ini.
"Dan silalah masuk ke dalam syurga-Ku."
Di bawah naungan dan rahmat-Ku.
Jelas terbayang rasa kasih mesra Ilahi yang mengusap jiwa-jiwa penghuni syurga iaitu jiwa yang tenteram terhadap Allah dan jalan hidupnya, terhadap qadak dan qadar di dalam kesenangan dan kesusahan, sama ada dalam keluasan atau kesempitan, sama ada ia dikurniakan atau ditahan kurnia, ia selama-lamanya tetap tenang, tenteram, tidak ragu-ragu, tidak menyeleweng dan tidak teragak-agak di tengah jalan dan tidak gentar pada hari kiamat yang ngeri.
Kemudian ayat-ayat itu berlalu berturut-turut menyelubungi seluruh suasana dengan keamanan, kepuasan , ketenteraman dan irama kata-kata yang lemah-lembut di sekeliling pemandangan yang membayangkan rasa kemesraan, hubungan yang dekat dan rasa ketenangan. Itulah syurga dengan hembusan-hembusan bayunya yang nyaman dan menyegar menjenguk di celah-celah ayat ini, dan di atasnya muncul tajali wajah ar-Rahman Yang Mulia Maha Gemilang."
Sahabat yang dikasihi,
Jiwa orang-orang mukmin yang bertakwa kepada Allah SWT, yang beramal soleh ketika di dunia dengan mendapat rahmat Allah SWT adalah termasuk di dalam jiwa yang tenang dan bersih yang layak memasuki syurga Allah SWT seperti jiwa para syuhada.
Oleh itu beramal solehlah kita, jauhi maksiat dan dosa supaya kita termasuk dikalangan mereka yang rahmati-Nya dan mempunyai jiwa yang tenang atau nafsu mutmainnah dan akan dijemput untuk memasuki dan menikmati syurga Allah SWT di hari akhirat nanti.
Tuesday, August 7, 2012
UMRAH DAN ZIARAHKU JULY 2012
UMRAH DAN ZIARAHKU JULY 2012…………Part 1
Musafir Di Bumi Suci YANG MAHA PENGASIH....ALLAH RABBUL
IZZATI.......
Meniti Renjisan ketenangan…………..
OMAN 2 July- 14 July 2012/UMRAH (Madinah -Mekah) ~ (12-23 syaaban 1433H)
Dengan Nama Allah yang Maha Pengasih dan Penyayang...dengan Kasih
SayangNYA........ida Menyahut SeruanNya menjadi Tetamu ALLAH dan pengunjung
RASULULLAH S.A.W yang
berbahagia................
ALHAMDULILLAH3x Segala puji hanya milik Allah S.W.T, yang Maha Tinggi dan Maha Agung, yang Maha Pengasih lagi
Maha Penyayang.. Selawat dan salam ke atas junjungan besar kita Nabi Muhammad
S.A.W, orang yang terutama antara sekalian makhluk, diutus dengan membawa
kebenaran dan petunjuk sebagai rahmat seluruh alam. Juga kepada keluarganya yang
bersih dan suci, para sahabatnya serta pengikut-pengikut mereka yang taat dan
patuh hingga ke hari pembalasan...
Syukur ke hadrat Allah S.W.T kerana dengan taufik dan inayahNya,
telah mengizinkan ida untuk menjejakkan kaki ke Tanah Suci. Alhamdulillah ida
telah selamat kembali ke Tanah Air, awal pagi 15 July 2012. Sekali lagi syukur
kerana sentiasa dilindungi di sana dan sentiasa sihat berkat doa dari ibu dan
ayah tersayang, adik beradik,keluarga serta sahabat-sahabat yang banyak mendoakan
kesejahteraan ida di sana. syukran Jazilan...Terima kasih semua.....ida sayang semua dunia
sampai akhirat kelak….amin…
"Tidak ada kesusahan (atau bala bencana) yang menimpa
(seseorang) melainkan dengan izin Allah;dan sesiapa yang beriman kepada Allah,
Allah akan memimpin hatinya (untuk menerima apa yang telah berlaku itu dengan
tenang dan sabar);dan (ingatlah),Allah Maha mengetahui akan tiap-tiap
sesuatu." (Al-Taghabun:11)
Mengimbau kembali…………
Telah ditakdirkan ida terpanggil ke Tanah Suci Allah bersama
sahabat2 ida. Melalui Andalusia Travel and Tours Sdn Bhd dan Penerbangan Oman Air Airbus A330 berlepas dari KLIA pukul
2:15 Petang waktu malaysia… perjalanan mengambil masa 7 jam dan Selamat
mendarat 4:40 Petang waktu oman…pada waktu inilah terasa seolah2 kami mengalami
2x waktu petang….Bayangkan dalam flight sudah 7 jam sampai di oman still petang
lagi..kalau ikutkan waktu Malaysia sudah menjangkau pukul 8 lebih malam…. ;)
Takdir perjalanan
kami ditentukan bermula dari negara Oman…dan Allah mengizinkan para
tetamu-tetamuNya melihat keindahan ciptaanNya di bumi oman sebagai bonus
tambahan perjalanan….secara ringkasnya oman Negara yang harmoni tetapi agak
kering dan panas.
Menjejakkan kaki ke
Muscat Oman 2 July,suhu 40°c Destinasi : Golden Tulip Hotel Muscat…
panas sangat terasa berbahang membuatkan keletihan bertambah tetapi xcited
jejak kaki ke oman…
Catitan
perjalanan muscat serba sedikit…
Memang banyak yang tidak tahu tentang Muscat atau Oman. Ida sendiri
tidak tahu Oman sampai ida betul-betul menjejakkan kaki ke tanahnya. Harus
diakui bahawa Oman adalah antara Negara cantik di Arab,Oman memiliki
pantai-pantai yang indah, panjang dan berpasir putih, memiliki pemandangan
pegunungan-pegunungan batu raksasa, yang mengalir berliku-liku sungai ,padang
pasir yang tak kalah dari padang pasir negara arab lainnya, kota Muscat yang
kecil dan indah, aman dan ramah, membuat sukar untuk melupakan Oman ni….
Bab makan pula Oman ni
tidaklah susah sangat…sebab Negara islam Cuma tidak berapa kenalah selera dengan selera malaysia/sabahan ni…heheee
Dan pasal makan ni juga lah terjadi satu perebutan antara travel
agency oman dengan pihak hotel golden tulip…masing-masing mau bagi kami makan
tidak mau kalah sampai ambil masa 1 jam perbincangan antara manager2 diorang
ni..berselisih faham last2 yang menang agency pelancongan oman then kami pun
finally makan di Afnan Restoran lepas penat berjalan dan mengharungi panas
terik oman time tu……. (^_^)
Kesihatan dan perasaan still cool tapi.........badan agak rasa lain sudah lah.....muahaha macam tidak stable.....
Sekitar Golden Tulip Hotel Muscat Oman
Muscat Oman............
Oman akan terus tersemat disanubari kami dengan kenangan yang tersendiri dan pengalaman yang sukar ditemui dimana-mana.................(^_^)........
To Be continue............... (dengan perasaan gembira+excited+sayu+tawakkal menuju ke Jeddah................Madinah.....................
Monday, August 6, 2012
Rahsia di Sebalik Wuduk...Mari mantapkan wuduk kita....
Rahsia di Sebalik Wuduk
Ramai di antara kita yang tidak sedar akan hakikat bahawa setiap yang dituntut dalam Islam
mempunyai hikmah nya yang tersendiri.
Pernahkah kita terfikir mengapa kita mengambil wuduk sedemikian rupa?
Pernah kita terfikir segala hikmah yang kita perolehi dalam menghayati Islam? Pernah kita terfikir mengapa Allah lahirkan kita sebagai umat Islam?
1. Ketika berkumur, berniatlah kamu dengan, "Ya Allah,ampunilah dosa mulut dan lidahku ini".
Penjelasan nombor 1 : Kita hari-hari bercakap benda-benda yang tak berfaedah.
2. Ketika membasuh muka, berniatlah kamu dengan, "Ya Allah, putihkanlah muka ku di akhirat kelak, Janganlah Kau hitamkan muka ku ini".
Penjelasan nombor 2 : Ahli syurga mukanya putih berseri-seri.
3. Ketika membasuh tangan kanan, berniatlah kamu dengan, "Ya Allah, berikanlah hisab-hisabku ditangan kanan ku ini".
Penjelasan nombor 3 : Ahli syurga diberikan hisab-hisabnya di tangan kanan
4. Ketika membasuh tangan kiri, berniatlah kamu dengan, "Ya Allah, janganlah Kau berikan hisab-hisab ku di tangan kiri ku ini".
Penjelasan nombor 4 : Ahli neraka diberikan hisab-hisabnya di tangan kiri .
5. Ketika membasuh kepala, berniatlah kamu dengan,"Ya Allah,lindunganlah daku dari terik matahari di padang Masyar dengan Arasy Mu".
Penjelasan nombor 5 : Panas di Padang Masyar macam matahari sejengkal di atas kepala.
6. Ketika membasuh telinga, berniatlah kamu dengan,"Ya Allah, ampunilah dosa telinga ku ini"
Penjelasan nombor 6 : Hari-hari mendengar orang mengumpat, memfitnah dll.
7. Ketika membasuh kaki kanan, berniatlah kamu dengan."Ya Allah, permudahkanlah aku melintasi titian Siratul Mustaqqim".
Penjelasan nombor 7 : Ahli syurga melintasi titian dengan pantas sekali..
8. Ketika membasuh kaki kiri, berniatlah kamu dengan,"Ya, Allah, bawakanlah daku pergi ke masjid-masjid, surau-surau dan bukan tempat- tempat maksiat"
Penjelasan nombor 8 : Qada' dan Qadar kita di tangan Allah.
mempunyai hikmah nya yang tersendiri.
Pernahkah kita terfikir mengapa kita mengambil wuduk sedemikian rupa?
Pernah kita terfikir segala hikmah yang kita perolehi dalam menghayati Islam? Pernah kita terfikir mengapa Allah lahirkan kita sebagai umat Islam?
1. Ketika berkumur, berniatlah kamu dengan, "Ya Allah,ampunilah dosa mulut dan lidahku ini".
Penjelasan nombor 1 : Kita hari-hari bercakap benda-benda yang tak berfaedah.
2. Ketika membasuh muka, berniatlah kamu dengan, "Ya Allah, putihkanlah muka ku di akhirat kelak, Janganlah Kau hitamkan muka ku ini".
Penjelasan nombor 2 : Ahli syurga mukanya putih berseri-seri.
3. Ketika membasuh tangan kanan, berniatlah kamu dengan, "Ya Allah, berikanlah hisab-hisabku ditangan kanan ku ini".
Penjelasan nombor 3 : Ahli syurga diberikan hisab-hisabnya di tangan kanan
4. Ketika membasuh tangan kiri, berniatlah kamu dengan, "Ya Allah, janganlah Kau berikan hisab-hisab ku di tangan kiri ku ini".
Penjelasan nombor 4 : Ahli neraka diberikan hisab-hisabnya di tangan kiri .
5. Ketika membasuh kepala, berniatlah kamu dengan,"Ya Allah,lindunganlah daku dari terik matahari di padang Masyar dengan Arasy Mu".
Penjelasan nombor 5 : Panas di Padang Masyar macam matahari sejengkal di atas kepala.
6. Ketika membasuh telinga, berniatlah kamu dengan,"Ya Allah, ampunilah dosa telinga ku ini"
Penjelasan nombor 6 : Hari-hari mendengar orang mengumpat, memfitnah dll.
7. Ketika membasuh kaki kanan, berniatlah kamu dengan."Ya Allah, permudahkanlah aku melintasi titian Siratul Mustaqqim".
Penjelasan nombor 7 : Ahli syurga melintasi titian dengan pantas sekali..
8. Ketika membasuh kaki kiri, berniatlah kamu dengan,"Ya, Allah, bawakanlah daku pergi ke masjid-masjid, surau-surau dan bukan tempat- tempat maksiat"
Penjelasan nombor 8 : Qada' dan Qadar kita di tangan Allah.
Aku seorang hamba menuju keabadian........
Bukan sekadar kuantiti yang dikejar
Memuaskan hati manusia
Namun rupanya tidak memberi makna.
Aku mengejar ikhlas dan istiqamah
Aku mahu merangkak
Aku mahu terjatuh dan merasa sakit
Baru aku tahu erti penghambaanku
Penghambaanku bukan kerana aku manusia hebat
Penghambaanku bukan kerana ianya disuruh manusia
Bahkan
Penghambaan ini penghambaan yang tulus dari hati
Hati yang kosong tanpa merasa hamba pada Dia
Hati yang hilang tanpa berkata-kata dengan Dia
Hati itu yang mahu aku miliki
Cinta tiada tara
Hingga aku tak bisa meninggalkan ibadah-ibadah itu
Kerna rindu ini sentiasa ada untuk Pencipta. "
Biarkan aku mulakan sedikit demi sedikit
Kerana aku mahu menghargai apa yang aku cintai
Kerana aku mahu ianya berkekalan sehingga penghujung nyawaku
Bukan yang berhenti di simpang perjuangan......
Susuri Sejarah Mujahidah Islam... Iman Semerbak Kasturi
Mujahidah Islam... Iman Semerbak Kasturi
Susuri sejarah keagungan serikandi-serikandi Islam... Bermula dengan ibunda seluruh manusia Sayyidah Hawwa’ iman mereka mula mekar seharum kuntuman bunga mawar, menantikan renjisan kasih Ilahi untuk mengisi taman syurgawi. Bonda kepada Habil dan Qabil, serta Nabi Allah Shith a.s. ini berkorban segalanya demi perjuangan suaminya Adam a.s. Sayyidah Hawwa’ menyaksikan kisah sedih pengorbanan anaknya sendiri Habil yang mati dibunuh oleh saudara sendiri. Naluri keibuannya tidak dapat mengatasi keteguhan imannya kepada Allah swt walau pun anak-anaknya berbunuhan sesama sendiri.
Warisan keimanan ini diturunkan pula kepada wanita tukang sisir rambut anak Fir’aun, Mashitah. Seluruh keluarganya terkorban syahid di hadapan mata sendiri dan bayi di dalam dakapannya dikurniakan Allah keistimewaan bertutur. Ketenangan hati Mashitah melihat bayinya dicampakkan ke dalam kawah berisi minyak panas tidak dapat ditandingi oleh mana-mana ibu pun. Harum jenazahnya lantaran tempias imannya yang kental telah dipersaksikan di dalam peristiwa agung Israk dan Mi’raj ketika mana Nabi saw dibawa melintasi maqam as-Syahidah Mashitah.
Salasilah keimanan itu diteruskan pula apabila muncul seorang ibu yang sanggup ditinggalkan suami di tengah terik panas matahari lembah Bakkah bersama-sama anaknya yang tercinta. Sayyidah Hajar, bonda kepada nabi Allah Ismail a.s menyaksikan pengorbanan suaminya dan anaknya sendiri demi menjalankan perintah Allah yang disampaikan melalui mimpi sahaja. Hati ibu mana yang tidak hancur apabila anak yang dipelihara sehingga dewasa terpaksa pula dikorbankan. Namun keimanannya telah mencantumkan semula kepingan-kepingan hati itu dan menyuburkannya dengan ketenangan. Sejahteralah wahai Sayyidah Hajar atas pengorbananmu berlari antara Safa dan Marwa sehingga hari akhirat.
Wanita agung seterusnya muncul di zaman pemuda paling tampan diciptakan Allah swt. Sayyidah Zulaikha walaupun beliau terpesona dengan nafsu, keteguhan imannya telah membangkitkan semula maruahnya sehingga berada sebaris bersama-sama mujahidah yang lain. Wanita mulia ini telah ditakdirkan untuk menghadap Allah swt ketika khusyuknya dia menyembah Rabbul Izzati.
Maryam binti Imran. Gadis sunti keluarga Imran ini telah menggegarkan dunia dengan kelahiran anaknya tanpa berbapa. Nabi Allah Isa as dilahirkan dengan penuh kasih sayang dan dipelihara dengan penuh adab dan sopan. Walau pun menerima cercaan masyarakat, ibu mulia ini tetap teguh berpegang dengan imannya kepada Allah. Selain bayi Mashitah, bayi Maryam binti Imran jua diistimewakan dengan kebolehan bertutur semasa kecil. Kisahnya terpahat utuh di dalam lembaran al-Quran buat tatapan umat manusia. Setelah berkorban segalanya untuk perjuangan anak tercinta, akhirnya dia dijemput jua menemui Penciptanya ketika sedang beradu.
Warisan keimanan itu akhir tercurah kepada serikandi pertama Islam Sayyidatina Khadijah binti Khuwailid. Dialah ibu kepada anakanda-anakanda Nabi Akhir Zaman saw. Dialah wanita pertama yang menyatakan keimanannya kepada Allah tika suaminya menyeru umat Quraisy kepada agama baru itu. Pengorbanannya tidak dapat ditandingi oleh sesiapa pun hatta Nabi seringkali teringatkan kekasih pertamanya itu. Dialah wanita yang menenangkan nabi Muhammad saw ketika Jibril as datang menyampaikan wahyu pertama. Dialah yang pertama meyerahkan hartanya untuk perjuangan Islam. Dan pemergiannya ke alam baqa ditangisi seluruh umat Islam sehingga kini.
Bergelar “Wanita Pertama Syahid Di Dalam Islam”, Sumayyah menerima penderitaan yang paling dahsyat untuk mempertahankan imannya. Lembing yang tajam menghunus telah memutuskan hayat wanita agung ini. Ammar bin Yasir, anaknya tercinta menatap penuh hiba pemergian ibunya ke alam abadi. Sumayyah telah meninggalkan contoh pengorbanan seorang wanita yang tiada tolok bandingnya seperti Syahidah Mashitah di zaman Musa as.
Sanggup berkorban nyawa dan meredah kegelapan malam, ditambah pula dengan kesejukan pergunungan Thaur, beliau dengan tekad mendaki gunung Thaur dengan bekalan makanan terbeban di bahu. Kegigihan Asma’ binti Abu Bakr r.a. menjadi wanita solehah yang berjasa di dalam peristiwa Hijrah. Wanita mana yang sanggup meredah kegelapan malam ketika mana pemuka-pemuka Quraisy sedang giat mencari Nabi saw ketika itu. Wanita mana yang sanggup mendaki Bukit Thaur setinggi 2000 meter itu di tengah gelap malam tanpa peneman dengan bekalan yang sedia tersangkut di bahunya. Semuanya dilakukan oleh Asma’ kerana imanNya kepada Allah swt. Dialah yang bergelar “Pemilik 2 Tali Pinggang” kerana kain ikatan pinggangnya telah dikoyak dua untuk mengikat bekal makanan ke unta ayahanda dan Nabi saw sebelum mereka bergerak ke Madinah.
Adinda kepada Asma’ telah ditakdirkan menjadi wanita agung di zaman perjuangan Nabi saw. Dia menjadi contoh teladan seorang isteri yang mulia dan ummul mukminin yang agung. Sayyidatina Aishah binti Abu Bakr as-Siddiq. Nama yang harum sepanjang zaman. Kecantikan paras wajahnya telah disempurnakan dengan keindahan imannya. Isteri Nabi saw yang paling bertaqwa dan wara’ serta dalam ilmunya. Beliau menjadi rujukan para sahabat setelah pemergian Nabi saw. Kasihnya pada Nabi tiada tolok bandingan. Perjuangan dan pengorbanannya untuk Islam tiada tandingan. Wanita mulia bergelar “Ibu Orang-orang Yang Beriman”.
Beliau dijanjikan akan menjadi wanita pertama bertemu Nabi saw di syurga. Beliau adalah yang melihat perih jerih perjuangan Nabi saw dari awal sehingga wafatnya Nabi saw. Beliaulah yang paling dikasihi Nabi saw dari ahli keluarga Baginda. Beliaulah Sayyidah Fatimah az-Zahra’ binti Rasulullah saw. Puteri bongsu Nabi saw dan ibu kepada Sayyidina Hassan dan Hussein. Beliau merupakan isteri kepada Khalifah ar-Rasyidin keempat Sayyidina Ali karramallahu wajhah. Pengorbanan Fatimah dipersaksikan seluruh kaum muslimin dan menjadi teladan sepanjang zaman. Imannya tiada tandingan dan ilmunya tiada saingan.
Artikel Dari: Portal Komuniti :: Ukhwah.com
Subscribe to:
Posts (Atom)